Home » » "Tidak Bahagia = Menyia-nyiakan Hidup = Tidak Bersyukur"

"Tidak Bahagia = Menyia-nyiakan Hidup = Tidak Bersyukur"


"Tidak Bahagia = Menyia-nyiakan Hidup = Tidak Bersyukur"
(…1st of all,, let me say “thank you” to Mr. Roni Ismail.. my English teacher in language center of UIN Sunan Kalijaga–about one year ago, as he gave me his book, “Inner Happiness Building.” Semoga barokah ilmunya, Bapak.. J)

Dalam buku tersebut beliau berkata, Jika kita tidak merasa bahagia dan selalu kecewa dalam hidup ini, tidak pernah mengapresiasi sesi-sesi positif dari hidup ini, tidak menumbuhkan sikap mental yang memandang istimewa anugerah-anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita; berarti kita telah menyia-nyiakan hidup yang sempurna tadi. Tidak berbahagia sama saja dengan menyia-nyiakan hidup, anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Dengan ungkapan lain, kita tidak bersyukur kepada-Nya, Sanga Pemberi Hidup.
Maka berbahagialah, karena kita tidak menyia-nyiakan hidup ini, karena kita bersyukur pada semua anugerah Tuhan. Suatu pepatah hidup menegaskan, ‘Hidup sekali, Hiduplah yang berarti.’ So,, Be Happy.!”
Oke.
Sekarang coba kita cermati kalimat di bawah ini.
“Saat aku bangun pagi, aku bingung membuat rencana, apakah menyelamatkan dunia dan menikmati hidup di dunia.” (E.B. White)
Banyak orang mengatakan, “Aku ga punya waktu buat olahraga,” atau “Aku ga punya waktu untuk membaca yang ga ada kaitannya dengan kuliahku/pekerjaanku.” Aku ga sempat ini ga sempat itu… dan lain sebagainya.

Ingatlah semua orang memiliki jatah waktu yang sama; 24 jam dalam sehari, tidak ada yang kurang, tidak ada yang lebih. Memang ada saat-saat produktif dan saat-saat kita harus mengistirahatkan tubuh kita.
Sebagian orang senang membuang waktu yang mereka miliki dan tidak melakukan pekerjaan mereka. Adapun sebagian yang lain mengikuti jadwal yang telah mereka buat dan mengerjakannya seolah tiada lelah sehingga lupa untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Nah,, termasuk yang mana-kah kita?? J
Coba-lah hidup ala sersan. SERIUS tapi SANTAI. Kejar masa depan tapi jangan lupa bahwa kita hidup di saat ini, di tempat ini, dalam dimensi ini, kondisi ini. Sekarang!
Silakan kau bekerja. Tapi kau juga butuh istirahat. Begitu bunyinya… J
Dalam konteks agama, sekarang simak cerita di bawah ini.
Terdapat seorang shahabat Nabi saw yang bernama Abdullah bin Amr yang selalu berpuasa di siang hari dan mengkhatamkan al-Qur’an setiap malam. Nabi saw bersabda, “Aku khawatir lantaran waktu yang lama dalam menghafal al-Qur’an, engkau jadi bosan, khatamkan al-Qur’an setiap satu bulan sekali.” Abdullah menjawab,” Ya Rasulullah, biarkan aku menikmati kekuatan dan masa mudaku.” Rasulullah saw bersabda, “Khatamkan al-Qur’an setiap dua puluh hari.” Abdullah menjawab lagi,” Ya Rasulullah, biarkan aku menikmati kekuatan dan masa mudaku.” Rasulullah saw bersabda, “Khatamkan al-Qur’an setiap tujuh hari sekali.” Abdullah menjawab lagi,” Ya Rasulullah, biarkan aku menikmati kekuatan dan masa mudaku.”
Ketika Abdullah bin Amr menolak nasehat Rasulullah tersebut, lalu Rasulullah saw bersabda.
“Maka sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atas dirimu, matamu memiliki hak atas dirimu, dan istrimu memiliki hak atas dirimu.” (Musnad Abi ‘Aunah)

Bahan bacaan:
Ismail, Roni. 2008. Inner Happiness Building: Rahasia Hidup Bahagia. Yogyakarta: Cupid Media Group.
Kusuma, Rina. 2010. Wise Word for Smart Women. Yogyakarta: Familia.
Wahidi, Ridhoul. 2011.  Kiat Ajaib Menghafal Al-Qur’an Saat Kuliah. Yogyakarta: Pustaka Zeedny.

0 comments :

Post a Comment

Visitor