Alhamdulillaah
Terima kasih untuk
segala nikmat dariMu, ya Allah.
Lika-liku perjalanan
selama 26 tahun ini, semoga senantiasa menjadi pelajaran untukku, dan
menjadikanku pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Untuk Ibu,
Maafkan aku. Sering,
dengan atau tanpa sengaja aku menyakiti hatimu. Terima kasih telah menjadi
wasilah kehidupanku hingga detik ini. I love you, Bu!
Untuk Bapak,
You’re my first hero.
Takkan pernah terganti sampai kapanpun. Aku terharu setiap melihat kulit dan
kaki Bapak yang tak semuda dan segagah dulu. Semoga Bapak panjang umur dan
sehat selalu.
Untuk Mas,
Yang kini aku berada
dalam tanggung jawabmu, semoga kita jodoh dunia-akhirat. Terima kasih atas
segala kesabaran dan segala kasih sayangmu untuk keluarga kita. Sekarang ini,
Mas adalah orang yang seharusnya sering-sering aku mintai maaf atas segala
ucapan dan tindakanku sehari-hari. Adek banyak salah ya, Mas :’)
Untuk Anakku,
Terima kasih, kamu
yang menjadikan hidup Ibu lebih berarti. Merawatmu penuh dengan suka dan duka,
mengajarkan Ibu arti cinta yang sesungguhnya. Rasanya, Ibu belum mengajarkanmu
apa-apa, Nak. Namun, tiap detik kamu senantiasa beranjak besar. Semoga Ibu tak
melewatkan hari-hari bahagia ini begitu saja. Maafkan Ibu, tak pernah mampu
menjadi ibu yang sempurna.
Untuk Adikku,
Saudara kandungku
satu-satunya. Rasanya Mbak hanya sebentar melalui hari-hari bersamamu ketika di
rumah, dulu. Itupun kita sering bertengkar :-D Maaf ya, Dek. Semoga kita
senantiasa dekat dan rukun, silaturrahim selalu terjalin meski jarak tak
lagi sedekat masa kecil kita.
Untuk Ibu Mertua,
Njenengan ibu yang sangat sabar. Maafkan
menantumu ini jika tak sesuai harapan keluarga. Jauh dari kata sempurna untuk
menjadi seorang menantu idaman bagi satu-satunya anak laki-laki di keluarga
ini. Semoga aku bisa menjadi lebih baik ya, Mak.
Untuk Bapak Mertua,
Terima kasih, telah
bersedia menampung keluarga kecil kami, di saat kami belum punya apa-apa dan
belum menjadi siapa-siapa. Bapak masih saja bekerja keras untuk anak-anak,
padahal kami sudah berumah tangga.
Dan untuk semuanya,
Terima kasih tiada
terkira. Jika aku belum sempat membalas kebaikan kalian dengan balasan yang pantas,
Allah yang membalas dengan sebaik-baiknya balasan.
Kediri, 7
Juli 2018
Keluarga di Kediri, lebaran 2018 |
![]() |
Bapak, adek, dan Ibu di rumah Ngawi, lebaran 2018 |
![]() |
Keluarga Bapak Zaki |
0 comments :
Post a Comment