*Nyandarin kepala di dinding*
*Mikir*
*Mikir*
*Jari-jari mencet tombol keyboard*
*Nggak jelas*
Aaaaaaaaaarrrgghhh….
Mendapat kabar gembira itu ya seharusnya gembira.
Tapi ini malah dilema.
*Piye, jal??*
Tika Kurniawati terdaftar dalam #KampusFiksi
angkatan ke 10 (#KF10) yang diselenggarakan Diva Press. Daftarnya udah dari
tahun 2013 lalu. Barusan dapat kabar kalau #KF10 bakalan dilaksanakan tanggal
29-30 November 2014. Sebulan lagi. Seneng banget kan! Long time I waiting for… akhirnya, hampir sampai juga ke moment itu. J
Tapi!
(Tahu kan, kalo sesuatu ada “tapi”
nya, berarti ada yang kagak beres)
Agustus lalu, aku resmi jadi
Sarjana Ilmu Perpustakaan.
Agustus-September, masih aman.
Meski gajinya nggak seberapa, setidaknya
aku masih punya kerjaan di sebuah SD di Yogyakarta. Dan, -yang lebih
penting- setidaknya aku merdeka
dari sebutan “Sarjana Pengangguran”.
Oktober, habis sudah kontrakku di
sana. Tanggal 26 Oktober lalu, setelah para guru dan karyawan melaksanakan
kegiatan outbound di Pantai
Parangtritis, aku pamitan.
Maka terjadilah perkara. Jobless…
Sekarang, aku terlunta-lunta
mencari pekerjaan. Apapun. Apapun. Aku nggak mempertahankan idealisme-ku untuk
menjadi seorang ini dan harus kerja
di ini. Hanya dua hal yang aku
pegang: halal dan cukup untuk hidup.
Aku harus bisa mencari kehidupanku
sendiri. Kau tahu rasanya jika seorang sarjana masih saja mengandalkan jatah dari orang tua? *Malu berrraaaattt*
Plok!
Berbeda dengan wirausaha memang.
Seorang jobseeker harus menunggu.
Menunggu panggilan. Menunggu kepastian. Lalu apa yang aku lakukan selama
menunggu?
Tapi aku yakin, setidaknya, awal
November ini aku akan mendapat pekerjaan. InsyaAllah. Amin.
Masalahnya justru pada hal ini.
Jika aku sudah bekerja, dan kebetulan tempat kerjanya rada-rada kaku. Apakah
pada tanggal 29-30 nanti aku bisa mendapatkan cuti untuk mengikuti moment yang sangat aku tunggu itu?
Beside,
sahabat terbaikku akan melangsungkan resepsi pernikahannya pada tanggal 24
mendatang di Pemalang.
Andai aku mendapatkan cuti …, pada
tanggal yang mana harus kuambil?! Depresi tingkat satu. Harus memilih.
Andai tidak mendapatkan cuti …, depresi
tingkat lanjut. Apanya yang harus dipilih?
Andai, justru belum mendapatkan
pekerjaan hingga pada tanggal-tanggal itu …, mau ditaruh mana mukaku! Depresi
berlipat-lipat ini nih!
Datang ke resepsi pernikahan teman,
artinya akan bertemu teman-teman yang lain. “Kerja di mana sekarang?” Itu
pertanyaan wajibnya. Lalu diteruskan statement,
“Udah, nggak usah pusing. Nikah aja!”
*Emang nikah nggak butuh modal?!*
Bertemu teman-teman #KF10 pun pasti
akan ditanya, “Masih kuliah?”
“Sudah lulus,” kataku.
“Kerja di mana kalau begitu?”
#Jlebb.
Epilog: Nggak boleh nganggur. Aku harus membantu
biaya sekolah adekku. Aku harus meringankan beban orang tuaku. Aku harus
menabung untuk masa depanku.
0 comments :
Post a Comment