![]() |
Sumber : www.josstoday.com |
Jadi begini, Gaes!
Terserah sajalah bagaimana mau mendefinisikan apa sebenarnya arti kata histeris
ini. Tapi aku mau berpikir secara
sederhana saja. Tak ilmiyah? Embuh. Sejauh beberapa pengamatanku, orang-orang
yang punya cara berpikir sederhana, tampaknya punya potensi untuk memiliki
wajah yang awet muda, --meski tanpa dibantu cream anti-aging yang harganya
entah. Dan aku pun ingin seperti itu. (Wkwk, aku kalau ingat kata ‘anti-aging’
ini selalu ingat Mbak Ve. Selain kata ‘mantan’ yang juga menjadi ciri khasnya.)
Menurut pikiran
sederhanaku itu tadi, histeris identik dengan teriakan. Kalau mau definisi
secara ilmiyah, bisalah kaubuka KBBI.
Nah, hal-hal ini adalah
yang membuatku histeris. Bukan kemungkinan besar lagi. Memang iya!
1.
Sesuatu
yang menyebalkan: Pasukan kucing tetangga yang suka kencing sembarangan
Ada 6 ekor
kucing tetangga. Lima jantan, satu betina. Yang betina lagi hamil untuk ke sekian
kalinya. Mengeong minta jatah makan kukira masih wajar lah, ya. Tapi kelakuan
para kucing markucing ini benar-benar membuat KZL! Sembarang barang suka
dipipisin. Pintu rumah, pintu lemari, tembok, bahkan naik ke plavon sekedar
buat kencing. Kaki meja, kaki kursi, bahkan kaki kipas angin yang cuma seukuran
lingkaran jempol dan jari telunjuk. Roda mobil mertua, roda motor suami, roda stroller
adek bayi juga termasuk!
Aku memang masih
tinggal bersama dengan mertua, yang notabene sebagai menantu aku harus
bersikap sopan santun, lemah lembut, dan lain-lain yang you know sendiri
lah. Tapi, tiap kali memergoki model kucing-mau-kencing ini, aku berani mengambil
nada tinggi. Ambil sandal, lempar! *maaf, ya*
2.
Sesuatu
yang menjijikkan: Sembarang jenis cacing
Dih, kluget-kluget.
Aku paling tidak bisa bertoleransi dengan hewan ini. Bahkan untuk sekadar
memandang gambarnya di buku biologi pun. Kalau kebetulan lagi musim hujan,
pagi-pagi lagi menyapu halaman, tiba-tiba ada cacing yang menggelepar entah apa
maksudnya, lalu ada suami dalam jangkauan pandangan mataku, aku akan berteriak,
“Ih Maaas..., caciiingggg!” Ya ampun, manja tenan aku, betewe.
Haha, kesempatan. *ngok*
3.
Hal-hal
yang bisa aku lakukan secara ‘seperti tidak waras’ bersama sahabatku, Emma
Saat kami
sama-sama tak punya uang untuk membeli lauk makan siang, tiba-tiba nemu uang
2300 perak untuk beli tumis kacang.
Saat kami begitu
semangat mencapai suatu lokasi, tahu-tahunya nyasar.
Saat ada cowok
aneh super cuek yang kami idolakan lewat dengan gaya sok cool-nya.
Saat melihat ada
baju-baju cantik di online shop yang menggoda iman, tapi kami tak punya
anggaran.
Saat melihat
foto-foto bayi yang lucu menggemaskan.
Saat kami
berhasil menyelesaikan tugas kuliah dalam waktu semalam sebelum deadline.
Saat kami
berjumpa lagi, entah kapan, setelah sekian lama tak berjumpa *big hug!*
Kediri,
19 Januari 2017
NB: Tulisan ini
dibuat dalam rangka mengikuti #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge. #10DaysKF
0 comments :
Post a Comment