AYAH IBU GENDONGLAH AKU
Oleh: Ustadz Baihaqi Kuttab Al Fatih
“Jangan keseringan dituruti kalau anak
menangis meminta digendong, nanti bau tangan.” Itulah kalimat yang mungkin
sering kita dengar dari beberapa orang tua. Seandainya anak-anak itu mampu
mengutarakan isi hatinya, barangkali inilah yang mereka katakan:
Sembilan bulan aku berada dalam perut
ibu
Hangat, nyaman dan ku dengar selalu
suara detak jantung ibu
Sering juga ku dengar suara ayah dan ibu
seolah di sampingku
Kini aku sudah keluar dari perut ibu
Bermacam suara masuk ke dalam telingaku
Gemerlapan cahaya masuk ke dalam mataku
Ini di mana bu?
Kenapa udaranya berbeda?
Kehangatannya tak lagi sama
Aku takut, aku ingin kembali dekat
Ibu gendonglah aku!
Jika ibu lelah, maka baiklah, aku akan
memanggil ayah
Ayah! Ibu lelah, gendonglah aku ayah!
Aku belum terbiasa dengan dunia baruku
Wahai Ayah dan Ibu gendonglah aku!
Menggendong anak bukanlah hal yang
sepele, ia mempunyai kedudukan yang sangat spesial dalam pandangan Islam. Kita
tahu bahwa sholat adalah ibadah yang paling utama, bersamaan dengan itu
Rasulullah ﷺ masih menyempatkan
diri untuk menggendong cucu-cucunya.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِي قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ وَهِيَ
ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ
صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَىعَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا
رَفَعَ مِنَ السُّجُوْدِ أَعَادَهَا
Dari Abu Qatâdahal-Anshari Radhiyallahu‘anhu,
ia berkata : saya melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat
mengimami para Sahabat sambil menggendong Umamah bin Abial-Ash, anak Zaenab puteri
Beliau ﷺ, di atas bahunya,
maka apabila ruku Beliau meletakkannya dan apabila selesai sujud Beliau
menggendongnya kembali (HR. Bukhori no.5996 dan Muslim no.543)
Rasulullah ﷺ adalah suri tauladan dan panutan untuk umatnya, tentulah setiap
perilaku dan ucapan beliau adalah berdasarkan tuntunan Allah ﷻ
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِأُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ
يَرۡجُواْٱللَّهَوَٱلۡيَوۡمَٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَكَثِيرٗا ٢١
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS.
Al-Ahzab: 21)
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ٣إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ ٤
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS. An-Najm: 3-4)
Ada sisi-sisi psikologis anak dalam
menggendong yang tidak mampu dipahami oleh manusia, oleh karenanya Allah ﷻ menyampaikannya melalui contoh perbuatan nabi-Nya. Bahwa
sesungguhnya menggendong anak adalah sesuatu yang sangat penting.
Wahai para Orangtua! Bersabarlah!
Gendonglah anak meskipun lelah, kelak akan datang masanya, masa di mana anak
kita lebih senang lepas dan berjalan dengan sendirinya. Akan datang pula masa,
di mana kita rindu untuk bisa kembali menggendong dan mendekap anak-anak kita.
Nikmatilah masa bersamanya, bangunlah
kedekatan dengan anak-anak kita. Gendonglah mereka dan bayangkan, bahwa seperti
itu pula dahulu Orangtua kita menggendong kita.
Wallahu a’lamu bis showab
*Copas dari
WAG Kediri Babywearers
![]() |
Sumber foto : Instagram Kediri Babywearers (@kediribabywearers) |
0 comments :
Post a Comment