Home » , » “Pak e, Dolan Yuk!”

“Pak e, Dolan Yuk!”


Dad is son’s/daughter's first hero (pepatah)
Bener? Banget.
Yuk coba amati bapak kita masing-masing. Masih gagah? Atau sudah mulai keriput dengan rambut yang mulai memutih?
Selagi bapak masih sehat, ayo ajak bapak piknik. Mungkin kita akan mendengar jawabannya yang begini:
Wis, adek sama ibukmu aja yang dolan. Bapak di rumah.”
Apa sih, yang sebenarnya dipikirkan oleh bapak saat menjawab dengan kalimat seperti itu?
Aku kerja saja biar dapat uang, biar anak dan istri yang bersenang-senang.
Biar aku saja yang menjaga rumah. Kalau pergi semuanya, nanti di rumah tidak ada orang.
Bapakku pun juga begitu saat kemarin aku ngajak beliau ke Jogja. Ibu dan adekku semangat, sementara bapakku ya gitu, yang dipikirin kerja mulu.
Akhirnya sih alhamdulillah bapakku mau dibujuk. Jadilah kami berangkat ber-enam. Aku, suamiku, anakku, adekku, ibuku, dan bapak. Ya, meskipun kami berangkatnya berbeda. Aku, suamiku, dan anakku naik kereta Kediri-Jogja hari Jumat. Ibu, bapak, dan adek naik bus Ngawi-Jogja hari Sabtu.
Kami menginap di rumah saudara di daerah Trihanggo, Sleman. Hari Minggu, kami bermain ke pantai Parangtritis. Haha, rasanya kurang afdhol aja kalau ke Jogja kok belum mampir ke sana. Tapi memang sih, ibuku yang minta ke pantai.
You know what? Ketika kami tiba di pantai, awalnya bapakku biasa aja. Udah setengah jalan setelah turun dari mobil (pinjam punya mertuanya saudara), malah balik lagi bingung nyari topinya.
“Panas,” kata beliau. Ya iya, kami sampai di pantai jam 2an siang. Wkwk.
Sebentar kemudian, bapak sudah asyik mandi di pantai.
Ini yang aku bikin aku kaget. Bapak yang tadinya terkesan ‘ogah-ogahan’ ketika diajak piknik, ternyata justru yang paling antusias ketika di pantai. Beliau mandi sepuasnya, kelihatan aura seneeeng banget-banget-banget. Rasa-rasanya belum pernah aku melihat ekspresi bapak yang seperti ini selama ini.
Setelah kejadian ini, aku baru tahu bahwa seumur hidup sebelumnya, bapak belum pernah mandi di pantai :-))
Jadi, Kak, kalau bapak kita ‘menolak’ saat kita ajak piknik, sebenarnya beliau ini aslinya juga pingin, tapi beliau mengalahkan keinginan itu dengan kebutuhan utama keluarganya: nafkah.
Yuk, Kak, mumpung bapak masih sehat. Mari piknik :-)
Uangnya gimana?
Aku kemarin sebenarnya juga cuma mbayari tiket kereta waktu pulang aja. Selebihnya bapak sendiri yang membayar biaya dolan ini untuk ibu dan adek. Kebetulan aku habis dapat bayaran dari sebuah kerjasama dengan seorang teman. Uangnya nggak banyak, bahkan kurang sedikit untuk beli 3 tiket itu. (E, ndilalah alhamdulillah-nya kok yo pas ada promo cashback dari aplikasi tokop*dia). Ibu dan bapakku awalnya menolak waktu mau kubayar.
Aku cuma bilang, “Nggak pa-pa, Buk. Doakan aja semoga rezekiku lancar.”
Ibuku pun manut akhirnya. “Ya pasti kalau do’a.” Alhamdulillah...
Ya, kalau masalah biaya, setiap pribadi/keluarga pasti punya manajemen keuangan masing-masing. Aku nggak punya advise apapun sih untuk hal ini. Tapi aku yakin aja, bisa jadi kan, ketika kita membahagiakan orang tua, rezeki kita turut lancar bersamanya. :’)
Moga Bapak selalu sehat, ya. Kapan-kapan kita main lagi, yuk! :)
“Pak e, Dolan Yuk!”
Bapak dan Afid (anakku)

mari piknik bersama bapak



Ke pantai yuk!












0 comments :

Post a Comment

Visitor