Sumber gambar: http://informasi-fantastis.blogspot.co.id |
Jangan salah, Gaes! Perkara
perut pun butuh pertimbangan yang tepat. (Kalo nggak mau terjadi kayak 3 kisah menyedihkan
ini).
Ini true story
lho! Ya pake micin dikit biar tambah sedap. Hoho. Beteweh, mungkin ada
dikit cerita yang nggak tepat-tepat banget karena salah-salah ingat. (Maklum
ya, faktor usia... :-p ) Semoga yang tahu kebenarannya mau klarifikasi,
misal cerita versi aslinya nggak seperti ini :-)
1.
Padahal
tinggal nyolokin doang
Pelaku cerita: Aku dan Ema (teman
kuliah)
Siang-siang,
saat itu pulang kuliah. Lapaaar sangat. Seperti biasa, kalo abis kuliah bareng,
aku sama Ema pulang ke kost. Kadang ke kostku, kadang ke kost dia. Hari itu
kami pulang ke kost dia. Mau makan siang. Lauk udah beli di warung. Berhubung
belum masak nasi, kuambil tugas itu.
Beras udah
dicuci, lalu dimasak di rice cooker M*yako kecil yang muat paling
setengah kiloan itu. Tinggal nyolokin aja. Kupikir, karena kami lagi lapar
banget –terutama aku, ‘ku banyakin dong, berasnya. (Jaman itu memang aku tukang
ngentekne sego). Lalu, lampu udah berubah orange tanda nasi udah matang.
Namun apa yang
terjadi? Nasinya baru setengah matang, Gaes! Gara-gara kebanyakan beras dan rice
cookernya nggak muat! Jadi nasi karon (nasi setengah matang).
Akhirnya, karon itu ditanak lagi di dandang, di atas kompor.
Perutnya makin mak krucuk... (“-_-“)
2.
Malah
nggak jadi hemat
Pelaku cerita: Mas Ranu Nada
(senior UKM)
Yang ini sih dulu
aku dengar dari Ihsan (junior UKM). Jadi, yang namanya Mas Ranu ini sedang
kelaparan, tapi duitnya ngepress. Lalu dia pergi ke Ol*v atau P*peye gitu. Atau
Qu*ck Chicken ya? Pokoknya sebangsa itu lah. Lumayan, 5 ribu udah dapat nasi
ayam cepat saji. Hemat.
Namun apa yang
terjadi? Kau tahu kan, nasi ayam produk mereka itu, nasinya sedikit. (Sebanding
sama harga :p) Pas masih di tempat sih, kenyang. Lalu dia pulang ke kost: lapar
lagi, Gaes! Akhirnya beli lagi nasi telur di burjo (sekarang namanya
warmindo, ya). Malah jadi beli nasi dua kali?! Nggak jadi hemat. (“-_-“)
3.
Yang
ini malah jadi masuk rumah sakit
Pelaku cerita: Ahmad Munaji (teman
KKN)
Satu kelompok
KKN belum makan siang semua. Berhubung hari itu nggak masak, jadi kami beli di
warung. Beli nasi ala-ala nasi kucing angkringan. Dia, si Munaji ini nggak ikut
makan. Memang dia nggak bilang apa-apa, tapi aku tahu dia sedang berhemat.
Sorenya, kami
membesuk salah satu anak warga yang sedang dirawat di RS. Sardjito. (Sakit apa
ya? Aku kok lupa). Si anak warga ini kuat banget, Gaes! Punya semangat hidup
yang tinggi.
Tiba-tiba, apa
yang terjadi? Munaji pingsan! Masuk UGD lah, dia. Pas udah siuman kubilang, “Koe
ki lho, pingin hemat 1500 malah habis 150.000!”
Kediri,
6 Maret 2017
Suamiku
yang lagi memperjuangkan haknya di Sitimerto,
semoga
berhasil ya!
Sehemat gitukah pas S1 mba tika?
ReplyDeleteadik baru mikir hemat aja pas setelah lulus... telat berlatih hemat...
tak lihat2 kog thn 2016 gak ada coretan2 di blogs mba?
Lha mbak e sangune ngepress og, dek :-D
ReplyDeleteAhhaha. Hemat pun ada latihannya ya :-p
Iya, 2016 males banget ngeblog. Padahal yo gak ngopo2 (-_-)
iya mba... perlu latihan biyar gak kaget.
ReplyDeletehbis lulus, entuk sanguenya ngepress.... mklum ewuh jaluk sangu.