Pernah
marah ke lelakimu gara-gara perkara cukur? Aku pernah.
Jadi
begini, Gaes. Ini terjadi setelah aku menikah. Sebenarnya aku ini tipe istri
yang nggak suka ditinggal-tinggal. Tapi kadang kalo diajak juga nggak mau kalo
lagi nggak mood. Haha. Susah deh ya. Ditinggal nggak mau, diajak nggak mau. Wkwk.
Suatu malam, dia pergi ke Kediri (kota) yang butuh waktu sekitar 40 menit untuk ke
sana, hanya demi cukur rambut! Astagaaah..., jauh amat Banggg!!! Deket-deket
sini juga banyak kali, tukang cukur sak ndhiambreg! Udah gitu kan kalo di
desa cuma 7 ribu, di kota 10 ribu jadinya. Belum BBM-nya lho. Belum
mampir-mampir warung pula lho. Bisaaa aja nyari-nyari alasan biar bisa keluar rumah. Terus aku yang harus always stay at home gitu?! Hmmm... ((Udah perhitungan, su'udzon pula. Wkwk)).
Jelas
aku ngomel lah.
Kenapa?
Katanya, perempuan butuh 3 hal agar bahagia. They called: ngemil,
ngomel, ngemall. Haha. Canda aja lah :’)
Kek gitu sang suami tamvan yang merupakan Yong
Hwa bagiku ini suka bercanda deh kalo diajak bicara serius. Dia nggak
mengemukakan alasan yang logis tentang kelakuannya itu. Kan KZL.
Hingga pada suatu kesempatan di beberapa
bulan berikutnya, aku lupa sebabnya apa, suamiku nggak sempat ke Kediri untuk
cukur rambut di tempat biasanya. Dia cari tukang cukur seadanya di
sekitar rumah. Kalo nggak salah di daerah Pasar Dermo saat itu. Pulang-pulang dengan
cukuran yang wagu banget. Aku pingin ngakak tapi nggak tega :’)
Sejak saat itulah, aku jadi rela-rela aja kalo dia ke
Kediri (meskipun hanya) untuk kepentingan yang satu ini. Ternyata memang
cocoknya di situ. Dan entah aku mau bilang apa untuk kejadian di foto ini, ndilalah
anakku kok juga cocok cukur rambut di tempat yang sama dengan bapaknya. (Pernah kira-kira dua bulan yang lalu ke tukang cukur dekat rumah juga, hasilnya menurutku kurang rapi). Haha. Like
father like son. Love you both :*
Anak sama bapak barengan cukur mesisan |
By the way, aku sendiri, sejak boyongan ikut suami ke sini, belum
juga menemukan salon yang tepat untuk rambutku. Total sejak 2016 awal hingga
sekarang, 3 kali aku ke salon yang berbeda. Tapi entah ya, masih merasa terus
ingin mencari yang lebih sreg di hati.
“Bang, kamu tau nggak sih di mana salon yang
selama ini cocok denganku?”
“Di mana?”
“Di Papringan...”
Ya kali potong
rambut doank harus ke Jogjahahahaha.
Masalahnya memang aku ini belum bisa move
on sepenuhnya dari kota ituhuhuhu. :’))
0 comments :
Post a Comment